# Tags
#Daerah

Desa Keliki Jadi Percontohan Pengembangan Energi Bersih

Mediapolitan.id – Desa Keliki telah menjadi model unggulan dalam pengembangan energi bersih yang diakui di seluruh dunia. Desa ini telah menarik perhatian delegasi internasional seperti anggota G20 dalam Energy Transition Working Group (ETWG) G20 2022, ASEAN Energy Ministerial Meeting 2023, Wakil Menteri Energi Amerika Serikat 2023, dan Southeast Asia Youth Energy Forum (SAYEF).

Fajriyah Usman, VP CSR & SMEPP Pertamina, menyatakan bahwa Desa Keliki Energi Bersih (DEB Keliki) adalah bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina, yang berperan dalam mendukung transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. “Pertamina bersama masyarakat dan tokoh lokal telah membangun tujuh pompa air bertenaga surya untuk irigasi,” ungkap Fajriyah.

Pengelolaan proyek ini dipercayakan kepada Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Desa Keliki. Hingga saat ini, energi terbarukan di Desa Keliki telah memberikan manfaat bagi 1.200 kepala keluarga. Untuk memastikan keberlanjutan, fokus diarahkan pada bisnis pemasaran digital yang melibatkan 25 pemuda desa dan mendirikan 15 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui kerja sama dalam pembuatan produk kemasan dan pupuk kompos.

Selain itu, program ini juga mencakup edukasi anak-anak PAUD, TK, dan SD di sekitar Desa Keliki tentang dampak sampah terhadap ekosistem dan penggunaan energi bersih. Ketua BumDes Yowana Bakti Keliki, I Wayan Sumada, menyampaikan apresiasi kepada Pertamina yang telah menjadikan Desa Keliki mandiri dalam hal energi.

“Pertamina telah menjadi bagian dari kehidupan kami. Di sawah, sekolah, hingga pengolahan sampah, kehadiran Pertamina sangat terasa,” kata I Wayan Sumada. Berkat pompa air bertenaga surya dan pupuk kompos dari pengolahan sampah, hasil panen padi organik di Desa Keliki meningkat dari 5 ton menjadi 8 ton per hektar dalam satu kali panen.

Pertamina juga melatih 30 ibu rumah tangga untuk memproduksi eco-enzym, yang mempercepat pembuatan pupuk kompos dan menghemat biaya pupuk sebesar Rp 4,3 juta per siklus.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 lokasi di seluruh Indonesia, berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 729.127 ton CO2eq per tahun. Pertamina memanfaatkan lima jenis energi terbarukan: tenaga surya, gas metana, biogas, mikro hidro, biodiesel, serta energi hybrid dari matahari dan angin.

“Program DEB akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi bersih yang semakin meningkat,” kata Fadjar. Secara nasional, DEB telah menghasilkan 324.039 Wp tenaga surya, 609.000 m³/tahun gas metana, 16.500 Wp energi hybrid, 28.000 Watt mikro hidro, dan 6.500 liter biodiesel per tahun. Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG).