Menteri Maruarar Sirait Merasa Kurang Didukung Internal

Headnews.id – Pada Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Senin (4/11/2024), Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, atau akrab disapa Menteri Ara, mengungkapkan kekecewaannya atas kurangnya dukungan dari birokrasi internal kementeriannya. Pernyataan ini muncul setelah Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Robert Rouw, menginterupsi Ara terkait perbedaan data anggaran yang dipaparkannya dengan data yang dimiliki Komisi V.
“Saya ini terus terang, kalau boleh jujur, saya merasa banyak mendapat dukungan dari luar, bukan dari dalam (birokrasi),” ucap Menteri Ara, dikutip dari kanal YouTube TV Parlemen, Senin (4/11/2024).
Pada rapat tersebut, Menteri Ara mengajukan usulan penambahan anggaran untuk pelaksanaan program kementeriannya pada tahun 2024. Ia memaparkan bahwa Direktorat Jenderal Perumahan, yang sebelumnya berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memiliki anggaran sebesar Rp14 triliun, sementara terdapat sisa anggaran di Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) sebesar Rp5 triliun. Dari sisa tersebut, Ara mengusulkan pemanfaatan sebesar Rp263 triliun, yang menurutnya menyisakan Rp297 triliun yang belum termanfaatkan.
Namun, data yang disampaikan oleh Menteri Ara ternyata tidak sesuai dengan data yang dimiliki Komisi V DPR RI. Wakil Ketua Komisi V, Robert Rouw, mengklarifikasi, “Usulan pemanfaatan itu di sana Rp263 (miliar), di sini Rp205 (miliar). Sisa anggaran yang belum termanfaat di sana Rp297 miliar, yang kami pegang Rp355 miliar,” jelasnya.
Ketua Komisi V, Lasarus, turut meminta klarifikasi kepada Ara, yang kemudian menjelaskan bahwa perbedaan data tersebut terjadi karena adanya perubahan data setelah pertemuan dengan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) pada Jumat (1/11/2024).
“Kami baru dipanggil itu hari Jumat jam 4 sore. Jadi itu (data yang diterima DPR) masuk duluan, baru belakangan itu (perubahan setelah bertemu Mensesneg),” terang Ara.
Robert Rouw menilai bahwa sebagai sosok baru, Menteri Ara seharusnya dibantu dengan data yang akurat oleh jajaran kementeriannya. Ia pun menyayangkan bahwa birokrasi internal tampak kurang responsif dalam mendukung Ara yang baru pertama kali menjabat di posisi tersebut.
“Pak Menteri kan baru sama kita, teman-teman (Kementerian PKP) ini jerumusin Pak Menteri ini, nggak bisa begitu caranya, ini nggak benar semuanya mereka ini. Teman-teman ini bukan baru, sudah berjalan puluhan tahun bersama kami,” tegas Robert.
Menanggapi hal ini, Ara menegaskan bahwa dirinya hanya ingin bekerja secara tulus, meskipun cara berpikirnya mungkin belum sejalan dengan beberapa orang di birokrasi kementeriannya. “Nggak apa-apa Pak Ketua, saya ini hanya mau bekerja dengan tulus saja kok. Saya tahu di birokrasi ini, dengan cara berpikir saya, mungkin banyak yang kaget, banyak yang nggak cocok juga dengan saya, saya tahu persis kok, tapi saya punya niat baik saja, apa adanya, makanya saya senang terbuka,” ungkap Ara dengan tegas.
Dengan adanya kejadian ini, Menteri Ara berterima kasih atas kritik dan masukan yang diberikan Komisi V DPR RI untuk meningkatkan akurasi data serta koordinasi dalam birokrasi Kementerian PKP.