DPR RI Gelar RDP Terkait Penembakan oleh Oknum Polisi di Semarang

Mediapolitan.id – Kasus penembakan oleh seorang oknum polisi di Polrestabes Semarang menjadi perhatian serius Komisi 3 DPR RI. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Selasa (3/12) kemarin, anggota DPR RI Rudianto Lallo menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap mekanisme penggunaan senjata api di lingkungan kepolisian.
Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi 3 DPR RI tersebut menghadirkan Kapolrestabes Semarang dan keluarga almarhum Gamma, korban dalam insiden tragis tersebut. Dalam diskusi yang berlangsung hingga siang hari, Rudianto menyerukan langkah-langkah tegas untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
“Ini harus menjadi pembelajaran dan koreksi bersama, khususnya terkait penggunaan senjata api oleh personel kepolisian. Kami akan membawa isu ini dalam rapat kerja atau evaluasi dengan Mabes Polri agar ada perbaikan signifikan,” ujar Rudianto.
Lebih lanjut, ia mengusulkan langkah-langkah konkret seperti tes kejiwaan dan evaluasi kemampuan menembak bagi anggota polisi yang memiliki akses ke senjata api. “Polisi yang memegang senjata harus memenuhi syarat ketat. Tes kejiwaan dan uji keterampilan perlu diperbarui secara berkala agar senjata tidak disalahgunakan,” tambahnya.
Rudianto juga menegaskan pentingnya penegakan hukum terhadap pelaku untuk memberikan rasa keadilan kepada keluarga korban. “Pelaku harus ditindak tegas, mulai dari sidang kode etik hingga proses pengadilan. Ini bukan hanya soal keadilan bagi korban, tetapi juga pembelajaran bagi institusi,” tegasnya.
Ia berharap insiden yang menghebohkan publik ini menjadi momentum untuk perbaikan internal di tubuh Polri. “Ini adalah koreksi penting bagi kita semua. Ke depan, jangan sampai ada lagi peristiwa yang mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian,” tandasnya.
Rapat ini menunjukkan komitmen DPR RI untuk mendorong reformasi di sektor penegakan hukum, khususnya terkait pengawasan dan tanggung jawab dalam penggunaan senjata api. Dengan langkah tegas dan pembenahan sistem, harapan akan kepolisian yang lebih profesional dan humanis semakin besar.