Mediapolitan.id-Iran resmi mengumumkan berakhirnya serangan rudal terhadap Israel pada Rabu (2/10) pagi, namun Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, menyatakan akan menuntut balas atas serangan tersebut. Menurut Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, tindakan tersebut merupakan respons pertahanan dan tidak akan berlanjut jika Israel tidak melakukan pembalasan.

“Kami telah menyelesaikan aksi ini, namun jika Israel melakukan serangan balasan, kami siap merespons dengan lebih kuat,” kata Araqchi seperti dikutip dari AFP.

Di pihak lain, Amerika Serikat kini tengah melakukan koordinasi dengan Israel untuk memastikan Iran menghadapi konsekuensi yang berat atas serangan rudal yang menghantam Israel. Serangan yang berlangsung sepanjang Selasa (1/10) melibatkan sekitar 180 rudal, meskipun mayoritas berhasil dihentikan oleh sistem pertahanan udara Israel dan pasukan koalisi pimpinan AS.

“Serangan ini merupakan eskalasi yang sangat berbahaya,” ujar juru bicara Militer Israel, Daniel Hagari. Ia menambahkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, serangan Iran menandakan ancaman serius di wilayah tersebut.

Iran mengklaim bahwa serangan ini dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, serta sebagai respons atas serangan Israel ke Lebanon. Konflik ini semakin memanas, dengan kedua belah pihak saling bersiap untuk potensi aksi balasan di masa mendatang.