# Tags
#Utama

Viva Yoga: Sekolah Direhab, Wirausaha Kopi Didorong di Kawasan Transmigrasi

Mediapolitan.id – Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menjalani hari yang padat dengan menerima dua kepala daerah sekaligus di Kantor Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, pada Senin (15/04/2025). Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, dan Bupati Aceh Barat, Tarmizi, datang membawa sejumlah aspirasi dan laporan mengenai pembangunan kawasan transmigrasi di wilayah masing-masing.

Dalam keterangannya kepada media, Viva Yoga mengungkapkan bahwa Kabupaten Toraja Utara telah menjadi rumah bagi ratusan kepala keluarga transmigran sejak 2010 hingga 2013. Para transmigran ini berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, dan menetap di dua lokasi transmigrasi utama: Rante Karua SP.1 dan SP.2.

Viva Yoga menyambut antusias rencana Pemkab Toraja Utara untuk memperluas kawasan transmigrasi hingga Rante Karua SP.5. Menurutnya, langkah ini mencerminkan kesuksesan program transmigrasi yang sudah berlangsung sejak era 1950-an dalam mengubah lahan kosong menjadi kawasan produktif sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Toraja Utara yang terletak di dataran tinggi memang memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama kopi. Para transmigran bersama warga lokal telah menghasilkan produk kopi unggulan—Kopi Toraja—yang dikenal luas di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Bupati Victor mempersembahkan dua bungkus kopi asli Toraja yang langsung dicicipi oleh Viva Yoga. “Rasanya luar biasa,” puji sang Wamen setelah meneguk kopi arabika tersebut.

Mendukung semangat kewirausahaan masyarakat transmigrasi, Viva Yoga menyatakan bahwa Kementerian Transmigrasi siap menggelar pelatihan usaha serta menyediakan peralatan pengolahan kopi bagi para transmigran yang menekuni bisnis kopi. “Kami akan fasilitasi pengembangan usaha mereka di lapangan,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa potensi pertanian di kawasan transmigrasi tak hanya terbatas pada kopi. “Di lokasi lain ada yang unggul di komoditas coklat. Ini membuktikan bahwa tanah-tanah transmigrasi memang subur dan layak dikembangkan,” jelasnya.

Sementara dalam pertemuannya dengan Bupati Aceh Barat, Tarmizi, Wamen Transmigrasi memaparkan bahwa Provinsi Aceh memiliki 1 kawasan transmigrasi prioritas nasional, 13 kawasan transmigrasi bidang, dan satu titik SP binaan berisi 170 kepala keluarga. Khusus di Aceh Barat, kawasan transmigrasi berada di Woyla. “Kami akan memfokuskan perhatian untuk merehabilitasi sekolah dan membangun toilet di kawasan tersebut,” ujarnya.

Dengan kunjungan kedua bupati ini, Kementerian Transmigrasi terus memperkuat kolaborasi pusat-daerah demi memastikan bahwa program transmigrasi tak hanya soal relokasi, tetapi juga soal peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.